Sumbarkita – Musyawarah Nasional Forum Zakat (Munas FOZ) ke-10 yang berlangsung di Kota Padang menjadi momentum strategis untuk menggali dan mengoptimalkan potensi zakat yang selama ini belum sepenuhnya teroptimalkan.
Ketua Umum FOZ Indonesia, Bambang Suherman, menegaskan bahwa ada tantangan besar bagi para amil zakat untuk mengelola zakat secara optimal. Menurut Bambang, perbaikan tata kelola kelembagaan adalah langkah fundamental yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan umat.
“Zakat adalah bisnis kepercayaan. Kita harus membuktikan bahwa kita kompeten dalam mengelola zakat,” ujarnya dalam pembukaan Munas FOZ di Ballroom ZHM Hotel, Padang, Rabu (17/7).
Bambang juga menekankan pentingnya peran signifikan lembaga zakat melalui program-program yang langsung berdampak pada masyarakat.
“Program-program ini harus berdampak langsung pada masyarakat. Ada banyak program zakat yang bisa kita tawarkan dan kolaborasikan bersama,” jelasnya.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. Muhammad Asrorun Niam Sholeh, menyoroti masih adanya kesenjangan antara potensi zakat yang dapat dioptimalkan dari para muzaki (pemberi zakat) untuk mustahik (penerima zakat) guna mencapai kesejahteraan umat.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk meningkatkan peran amil zakat dan Baznas dalam mengoptimalkan potensi zakat, terutama dalam membangun kesadaran para muzaki,” jelasnya.
Lebih lanjut, Asrorun menyebutkan bahwa memudahkan muzaki dalam menunaikan zakat adalah tugas bersama yang harus diwujudkan melalui sosialisasi dan literasi agar masyarakat lebih terdorong untuk berzakat.