Sumbarkita – Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumbar pada Kamis (4/7), bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara. Aksi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kepolisian Sumbar.
Koordinator aksi, Firdaus mengungkapkan banyaknya kasus yang melibatkan Polda Sumbar, termasuk kasus kematian bocah 13 tahun bernama Afif Maulana yang dinilai penuh kejanggalan. Selain itu, dugaan penyiksaan oleh aparat dalam pengamanan tawuran juga menjadi sorotan.
“Yang menjadi tanda tanya besar adalah apakah Polda Sumbar sudah menjalankan tugasnya sebaik mungkin sesuai amanah konstitusi atau belum,” ujar Firdaus.
Berikut tuntutan massa aksi terhadap kepolisian Sumbar:
1. Menuntut tindakan tegas terhadap oknum polisi yang terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Afif Maulana (AM). Penegakan hukum harus dilakukan dengan tegas dan adil.
2. Menuntut pertanggungjawaban dari pelaku dalam kasus (AM), serta memastikan hak-hak korban dipenuhi.
3. Menuntut perbaikan citra aparat penegak hukum dan memberikan contoh positif bagi masyarakat.
4. Menuntut penilangan dilakukan sesuai prosedur yang jelas dan Undang-Undang yang berlaku.
5. Menuntut penciptaan rasa aman bagi masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Barat.
6. Menuntut pelayanan yang humanis dan responsif bagi masyarakat.