Sumbarkita – Penanganan persoalan stunting menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Sijunjung.
Diketahui, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kasus stunting di Kabupaten Sijunjung tercatat di angka 30.00 % pada tahun 2022. Angka ini turun dibanding 2021 yakni di angka 30.01 %.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa mengatakan pemerintah daerah saat ini telah menyiapkan sejumlah program yang terus dijalankan untuk menekan angka stunting.
Menurutnya angka stunting di wilayah Sijunjung kini menjadi PR yang harus diselesaikan.
Hal itu disampaikan Bupati Sijunjung saat memimpin Tim 1 Safari Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Baitul Makmur, Nagari Mundam Sakti Kecamatan IV Nagari, Sijunjung pada beberapa hari lalu.
Meskipun persoalan stunting menjadi PR namun, Bupati Benny Dwifa juga menyampaikan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Sijunjung mengalami peningkatan dan kini berada di urutan ke-12 dari sebelumnya diurutan 17 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
“IPM kita di Sijunjung kini mengalami peningkatan. Ini menunjukkan kalau pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) di tengah masyarakat mengalami kemajuan. Data ini tidak bisa dibuat begitu saja, karena dikeluarkan oleh lembaga yang berkompeten yaitu badan pusat statistik (BPS),” sebutnya.
Meski IPM naik, Bupati Benny Dwifa menyadari masih ada PR pembangunan yang harus diselesaikan, diantaranya persoalan stunting.
“Ini (stunting) yang paling banyak disampaikan kepada kami. Dan memang kita sedang berkonsentrasi di sana, untuk menekan angkanya melalui program yang sudah diterapkan. Karena penanganan stunting ini harus secara kongkrit dari hulu ke hilir, dan melibatkan banyak sektor yang ada,” terangnya dihadapan masyarakat Mundam.
Pihaknya berharap, untuk tercapainya target program dari pemerintah tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat itu sendiri.
“Jadi memang harus diupayakan bersama, baik dari pemerintah maupun kesadaran masyarakat. Maka dari itu program yang dijalankan harus bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti halnya yang dilakukan melalui TP-PKK, kader posyandu dan sebagainya,” jelas bupati.