Padang – Dinas Pertanian Kota Padang mencatat, sebanyak 10,34 hektare lahan pertanian di Padang terdampak banjir pada beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani menyampaikan, banjir membuat hasil pertanian hanyut dan menjadi gagal panen.
“Ini membuat para petani merugi dan tentu kita sangat menyayangkan kondisi ini,” katanya yang dikutip melalui Info Publik pada Senin, 18 Maret 2024.
Menurut Yoice, lahan petanian yang paling besar terdampak banjir yakni sawah.
“Lahan persawahan paling luas terdampak yakni di Kecamatan Koto Tangah,” ungkap Yoice.
Selain padi, kata dia, kebun terong, semangka, serta cabai milik petani ikut terdampak banjir dan kerugian ditaksir mencapai Rp74.325.000,-.
Ia mengimbau agar para petani yang terdampak dapat mendaftar menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).
“Petani hanya membayar Rp36.000/ha permusim tanam, dengan ikut asuransi apabila terjadi banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), akan bisa mengklaim asuransinya Rp6 juta perhektare permusim tanam,” pungkasnya.