Sumbarkita – Presiden Jokowi mendapat kritik tajam dari berbagai pihak setelah memberikan pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto. Kritikan itu datang dari salah satunya datang dari Loyalis Ganjar Pranowo dan Jhon Sitorus.
Jokowi dinilai lalai terhadap janji-janji yang pernah disampaikannya di masa lalu.
Menurut Loyalis Ganjar Pranowo itu, pemberian pangkat Jenderal kehormatan kepada Prabowo merupakan sesuatu yang tragis dan memilukan.
Ia mengingatkan bahwa pada tahun 2014, Jokowi berjanji untuk mengusut kasus pelanggaran HAM dan mencari keberadaan mayat-mayat korban penculikan aktivis 98.
“2014 Jokowi berjanji mengusut kasus pelanggar HAM dan mencari dimana mayat-mayat korban penculikan aktivis 98,” ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (28/2/2024).
Jhon Sitorus juga memberikan kecaman terhadap keputusan Jokowi tersebut.
Apalagi pada 2024, Jokowi justru memberikan kenaikan pangkat Jenderal kepada Prabowo, yang dianggap sebagai salah satu pelaku dari kasus penculikan aktivis 98.
“2024 Jokowi menganugerahi kenaikan pangkat Jenderal kepada penculiknya sendiri,” tandasnya.