SUMBARKITA.ID — Habib Rizieq Shihab akhirnya angkat bicara terkait peristiwa di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50, Senin (7/12) dini hari.
Dalam peristiwa itu, enam laskar Front Pembela Islam (FPI) tewas ditembus timah panas.
Keterangan polisi menyebutkan, mereka melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Kesaksian itu disampaikan Imam Besar FPI melalui rekaman suara, dikutip dari RMOL.
HRS mengaku, tidak melihat dan tidak menyangka bahwa mobil yang membuntuti mobil itu adalah anggota kepolisian.
“Pada saat kejadian, kami tidak pernah suuzan, kami tidak pernah menuduh, bahkan dalam keterangan pers DPP FPI masih dicantumkan orang tak dikenal,” katanya.
“Karena kami tidak berani menuduh tidak bukti, tidak pernah menuduh tanpa bukti,” sambung dia.
Ia menceritakan, saat pengejaran berlangsung, laskar FPI pengawalnya berupaya melindungi mobil yang ia tumpangi besama keluarganya.
Apalagi, dalam mobil tersebut, ada istri dan anak cucunya yang masih bayi dan balita.
“Ada tiga masih bayi, masih minum air susu ibu. Dan masih ada saudara yang di bawah tiga tahun, ada yang di bawah empat tahun. Jadi benar ya, kami sekeluarga semua,” kata dia.
Laskar FPI itu sendiri, sambungnya, memang bertugas untuk mengawal dirinya dan keluarganya.
Akan tetapi, ia menyatakan bahwa mereka tidak menganggu pihak manapun.
“Mereka (laskar FPI) tidak mencelakai siapapun,” tutur Rizieq.
Rizieq juga menyebut bahwa dirinya baru mengetahui bahwa mereka adalah anggota polisi setelah konferensi pers Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
“Ternyata mereka yang semula kami kira penjahat yang ingin mencelakai kami, ternyata adalah bagian dari penyelidik Polda Metro Jaya,” ujarnya.
“Bukan kami yang menuduh, tapi mereka yang mengaku,” tandasnya.
Untuk diketahui, kasus ini sendiri diambil alih Mabes Polri setelah sebelumnya ditangani penyidik Polda Metro Jaya.
Polisi pun masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman. Salah satu fokus penyidik adalah status kepemilikan senjata api yang digunakan laskar FPI untuk melawan petugas.
Selain itu, polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap empat laskar FPI lainnya yang melarikan diri.
“Saya mempertegas lagi di sini sekarang ini perkaranya diambil Mabes Polri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di PMJ, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2020).
Menurut Yusri, kasus itu ditangan Mabes Polri, selain lokasinya kejadiannya di Jawa Barat, pihaknya juga akan fokus melakukan investigasi perihal insiden tersebut.
“Karena fokus di daerah karawang wilayah hukum Polda Jabar. Sehingga penanganannya dialihkan ke Mabes Polri,” ungkapnya dilansir pojoksatu.id. (*/sk)