SUMBARKITA.ID – Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, diusulkan menjadi bakal calon wakil presiden untuk bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto. Usulan tersebut bagi sebagian pihak dinilai kurang tepat.
Sebab, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, seharusnya Gibran mendampingi Ganjar Pranowo, bukan Prabowo Subianto yang berbeda partai politik.
Dengan munculnya usulan agar Gibran menjadi bacawapres Prabowo, Adi Prayitno justru menilai ada sesuatu antara internal PDIP dengan Presiden Joko Widodo.
“Yang jadi pertanyaan itu kenapa harus berdampingan dengan Pak Prabowo? Kenapa tidak dengan Ganjar? Bukankah Gibran adalah kader PDIP? Apakah ada sesuatu yang sedang terjadi, antara Gibran dan PDIP? Itu sebetulnya yang menjadi teka-teki publik. Kalau ingin memajukan Gibran kenapa tidak di PDIP berduet dengan Ganjar,” kata Adi Prayitno dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/10).
Adi pun menangkap sinyal adanya komunikasi yang kurang baik di internal PDIP dengan trah Presiden Jokowi, dengan memunculkan Gibran sebagai bacawapres Prabowo untuk 2024 nanti.
Namun, Adi tidak memungkiri, segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Dan menilai isu memasangkan Gibran dengan Prabowo bisa terjadi.
“Ini kan bentuk keseriusan komunikasi politik di internal partai, kira-kira begitu. kenapa harus ke Prabowo? Nah, pertanyaan-pertanyaan itu sampai saat ini belum terjawab. Artinya dalam politik apapun bisa terjadi, yang tidak mungkin bisa mungkin,” katanya.
“Kalau Gibran maju betulan jadi wakil Prabowo, ini semakin menambah bahwa keluarga dekat presiden juga ikut terlibat dalam pilpres,” tutupnya. ***