SUMBARKITA.ID – Baru-baru ini beredar foto tumpukan kardus makanan di sebuah gudang. Melalui pesan berantai di grup WhatsApp yang ditujukan kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi, disebutkan kardus tersebut berisi makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.
“Ya Allah.. Pak Gub, angka stunting Sumbar masih tinggi 25% lebih di 2022. Namun, pengadaan makanan tambahan untuk mengurangi stunting tahun 2022 lalu, hingga mau masuk semester II tahun 2023 masih menumpuk di gudang. Mohon seriuslah kita melaksanakan tanggungjawab kekuasaan ini ya Yth. Pak Gubernur,”demikian pesan yang beredar sejak Rabu (26/7/2023( tersebut.
Sebagaimana dilihat Sumbarkita, di dekat tumpukan makanan tersebut juga terlihat mobil ambulans BA 8001 AK.
Terkait itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar mengatakan, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil tersebut disimpan di gudang untuk didistribusikan ke kabupaten dan kota.
Menurutnya, saat ini kabupaten dan kota tidak memiliki gudang yang memadai untuk menyimpan makanan tambahan.
“Makanan tambahan itu masuk gudang pada akhir tahun 2022. Ini sebagai pengganti pengadaan yang dibatalkan atau tarik salur dana APBN tahun 2022,” kata Lila kepada wartawan.
Ia menjelaskan, masa kadaluarsa makanan pada 2024. Makanan tersebut disalurkan secara bertahap sepanjang tahun 2023.
“Jumah pemberian makanan tambahan (PMT) Balita yang sudah tersalurkan 81,56 persen atau sesuai target. Untuk PMT ibu hamil yang disalurkan 67.95 persen,” pungkasnya.
Stunting di Sumbar
Sumatera Barat menjadi provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi kedua di Pulau Sumatera, yakni 25,2 % persen pada 2022, di bawah Aceh 31,2 %. Secara nasional, Sumbar berapa di urutan 14 provinsi dengan jumlah balita menderita stunting terbanyak.