SUMBARKITA.ID – Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan Kabupaten Agam kekurangan guru. Kekurangan tenaga pendidik itu seiring dengan banyaknya guru yang pensiun pada tahun 2022 dan 2023 mendatang.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah 1, Mardison mengatakan sepanjang tahun 2022 terdapat 42 orang guru yang pensiun di tiga wilayah tersebut. Sementara di tahun mendatang 112 orang guru lainnya juga sudah masuk usia pensiun.
Mardison menjelaskan kekurangan guru di Wilayah 1 Sumbar mencapai 889 orang. Ia mengungkapkan terjadi peningkatan kebutuhan guru setiap tahun di Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang.
“Secara umum saat ini jumlah guru yang ada sebanyak 2.335 orang. Terdiri dari 1.523 guru PNS, 82 guru PPPK, dan 730 guru honorer,” kata Mardison seperti diberitakan Antara, Rabu (23/11/2022).
Ia berharap pada tahun 2023 mendatang terdapat penambahan kuota penerimaan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja alias PPPK di wilayah 1 Sumbar. Pada tahun ini Kementerian PANRB telah menetapkan kuota penerimaan PPPK sebanyak 293 orang.
“Jumlahnya ini masih data mentah, kemungkinan masih bisa berubah. Kami selalu menyampaikan kebutuhan guru melalui aplikasi informasi yang sudah terkoneksi langsung dengan Kementerian PANRB,” sebutnya.
Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah 1 mengkoordinir 48 sekolah negeri. Mardison merinci di Kota Bukittinggi, pihaknya membawahi 5 SMA, 2 SMK, dan 1 SLB.
Kemudian di Kabupaten Agam ada 21 SMA, 10 SMK, dan 2 SLB. Sementara di Kota Padang Panjang terdata 4 SMA, 2 SMK, dan 1 SLB serta 45 sekolah swasta.
Di sisi lain, ia juga meminta agar ada peningkatan kompetensi guru termasuk peningkatan kesejahteraan bagi guru honorer yang saat ini sangat di bawah standar.
“Agar guru semakin profesional tentu dibutuhkan peningkatan kompetensi, baik itu melalui sosialisasi, bimtek maupun pelatihan. Terlebih lagi dengan kurikulum merdeka, para guru sangat dituntut untuk berkompetensi sesuai perkembangan teknologi,” kata dia.
Editor: RF Asril