PADANG, SUMBARKITA – Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menilai kualitas SDM Sumbar mengalami kemunduran. Sebab di masa kini, tidak ada lagi lahir tokoh-tokoh dengan ide dan gagasan yang brilian dari Sumbar seperti di masa lalu.
Hal itu diungkapkan Mantan Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumbar ke-77 di DPRD Sumbar, Sabtu (1/10/2022).
Padahal menurut pria yang berstatus urang sumando itu modal utama orang Sumbar selama ini adalah kualitas SDM. Hal ini berbeda dengan provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi yang mengandalkan kekayaan sumber daya alam.
“Orang Minang selalu memakai otak, bukan otot. Itulah kemajuan orang Minang dimana pun. Bahkan dalam suatu kesempatan, Bung Karno pernah berkata, berpikirlah seperti orang Minang, bekerjalah seperti orang Jawa dan berbicara seperti orang Batak,” ungkapnya.
Ia menduga berkurangnya tokoh-tokoh berpengaruh dari Sumbar disebabkan banyak anak muda yang sudah meninggalkan tradisi-tradisi atau gaya hidup yang diterapkan oleh tokoh-tokoh Sumbar di masa lalu.
Salah satunya, kata JK, banyak pemuda Minangkabau yang tidak lagi berkumpul dan belajar di surau. Padahal pendidikan di surau penting untuk membentuk cara berpikir dan mengolah kepekaan serta cara hidup pemuda Minangkabau.
Pada tahun 1960, kata JK, saat salat Jumat berlangsung di masjid-masjid Jakarta, yang bertindak sebagai khatib Jumat sebagian besar merupakan orang yang berdarah Minangkabau. Bahkan yang mengislamkan orang Bugis juga orang Minang.