PADANG PARIAMAN, SUMBARKITA – Keberadaan tambak udang ancam ekosistem mangrove dan keanekaragaman hayati di Nagari Gasan Gadang dan Malai V Suku, Kabupaten Padang Pariaman.
Kepala Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup WALHI Sumbar, Tommy Adam mengatakan sejak tahun 2016 hingga sekarang, tambak udang yang beraada di muara telah merusak ekosistem mangrove.
Kerusakan di Nagari Gasan, kata dia, disebabkan limbah dan proses produksi tambak udang.
“Saat kami melihat langsung di lokasi, rona air di sungai berwarna hitam pekat akibat pembuangan limbah,” kata Tommy, Selasa (27/9/2022).
Rusaknya ekosistem dan keanekaragaman hayati, berakibat pada lesunya perekonomian warga sekitar. Masyarakat sekitar pesisir menggantungkan hidup dari mencari dan menjual lokan, kepiting bakau, dan umang-umang yang biasanya hidup ekosistem mangrove.
“Masyarakat menyebut sejak beroperasinya tambak udang, mencari lokan, kepiting bakau, dan umang-umang menjadi lebih sulit,”ungkapnya.
Bahkan, sejumlah warga menduga akibat limbah dari tambak udang itu, kepiting muara sudah tidak dapat lagi ditemukan di lokasi tersebut. (*)
Editor: RF Asril