BUKITTINGGI, SUMBARKITA – Ratusan Mahasiswa yang tergabung ke dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bukittinggi, Kamis (8/9/2022).
Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa sempat melakukan salat gaib jenazah sebagai simbol matinya rasa keadilan penguasa setelah memutuskan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Salah seorang pentolan aksi, Fariz menyebut kehadiran mahasiswa di DPRD Bukittinggi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan mendesak pemerintah meninjau kembali kenaikan harga BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat kecil.
“Kami kecewa, bukti ketidakadilan itu terjadi, semua harga naik, matinya keadilan kami gambarkan dengan cara salat gaib jenazah di hadapan Anggota Dewan,” kata Fariz seperti dilansir dari Antara.
Dalam aksi ini, para mahasiswa juga mengaku kecewa dengan Anggota DPRD Bukittinggi. Pasalnya hanya enam anggota dewan yang datang menemui peserta aksi.
“Kami jangan diajak untuk masuk ke dalam gedung dewan. Kami ingin ditemui di sini, masih ingatkah Bapak Dewan saat dulu juga mengemis kepada kami untuk dipilih,” kata salah seorang mahasiswa saat berorasi.
IMM Bukittinggi berkomitmen untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat. Mahasiswa menilai kenaikan harga BBM akan memicu naiknya harga-harga kebutuhan lain.
Dalam aksi yang dijaga ratusan aparat dari TNI, Polri dan Satpol PP itu, IMM menyampaikan empat poin tuntutan mereka.
Pertama, IMM Bukittinggi menyatakan Pemerintah Indonesia tidak taat kepada Konstitusi Negara.
Kedua, Menolak kenaikan BBM bersubsidi di Indonesia menimbang Konstitusi UUD 1945 terkhusus yang berbicara tentang ekonomi bumi air dan isinya dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan rakyat.
Ketiga, meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikkan tarif BBM dan terakhir meminta kembali kepada sistem Ekonomi Kerakyatan. (*)
Editor: RF Asril