PADANG, SUMBARKITA – Korban pelecehan seksual sesama jenis yang diduga dilakukan mahasiswa senior di Unand berharap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas dan fakultas melakukan tindakan persuasif dan berupaya mengusut tuntas dugaan-dugaan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus.
Korban yang identitasnya disembunyikan itu mengaku telah melapor ke Aliansi Mahasiswa Peduli Unand (AMPU) yang membuka layanan pengaduan kekerasan seksual.
“Saya berhadap adanya tindakan persuasif dari AMPU ke masing-masing BEM terkait kasus ini,” ungkapnya kepada Sumbarkita.id, Selasa (6/9/2022).
Namun, hingga saar ini korban mengaku belum ada niat untuk mengadu peristiwa pelecehan yang dialaminya itu ke lembaga mahasiswa tingkat universitas.
“Belum ada niat karena saya pribadi belum merasa terlalu dirugikan,” sebut dia.
Korban juga mengaku hingga kini belum mengetahui identitas pelaku yang telah melakukan pelecehan terhadapnya.
“Saya belum mengetahui secara pasti siapa orangnya, karena yang bersangkutan tidak menyebut identitas ketika menghubungi via aplikasi Whatsapp. Asumsi saya si predator ini gampang sekali mengakses grup-grup maba (mahasiswa baru),” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (Unand) belum menentukan sikap terkait dugaan pelecehan sesama jenis yang dilakukan mahasiswa senior terhadap mahasiswa junior.
Menteri Pergerakan Perempuan BEM KM Unand, Putri Nengsih mengatakan pihaknya berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut jika korban membuat laporan secara resmi ke BEM. (*)
Berita Terkait:
- Unand Diterpa Isu Dugaan Pelecehan Sesama Jenis, Korban Mahasiswa Baru
- Sikapi Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Lingkungan Kampus, BEM KM Unand Tempuh Cara Ini
Editor: RF Asril