SUMBARKITA.ID — Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDEM Iwan Sumule mengaku heran dengan pertambahan harta Luhut Binsar Panjaitan dan Presiden Jokowi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule merasa miris dengan kenyataan yang tergambar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Dan sebuah paradoks terjadi di negeri ini. Di mana harta sejumlah pejabat negara justru mengalami kenaikan di saat pandemi Covid-19 terjadi.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu telah meluluhlantahkan negeri ini. Krisis kembar terjadi, yaitu masalah kesehatan dan ekonomi. “Jangankan ekonomi negara, ekonomi rakyat pun terpuruk,” ujarnya, Senin (13/9/2021).
Tidak hanya itu, APBN juga mengalami defisit tajam dan status Indonesia turun kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah dan jumlah rakyat miskin bertambah.
“Anehnya, harta kekayaan Jokowi dan Luhut justru bertambah,” tutur Iwan Sumule dilansir Pojoksatu.id.
Adapun harta kekayaan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengalami kenaikan hartanya mencapai Rp 67 miliar lebih, atau tepatnya sebesar Rp 67.747.603.287.
Harta itu dapat dilihat perbandingan di LHKPN 2019 dengan LHKPN 2020. Pada LHKPN 2019, Luhut mempunyai harta sebanyak Rp 677.440.505.710.
Sedangkan pada LHKPN 2020, Luhut mempunyai harta sebanyak Rp 745.188.108.997.
Sementara Jokowi mengalami kenaikan Rp 8,8 miliar untuk periode laporan yang sama. (*)