Sumbarkita – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) berencana merelokasi para pedagang yang berjualan di atas jembatan layang (flyover) Kelok Sembilan, Kabupaten Lima Puluh Kota. Langkah ini diambil demi menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalur strategis tersebut.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan lokasi relokasi bagi para pedagang. Ia menegaskan bahwa aktivitas berdagang di atas flyover sangat berisiko dan tidak sesuai dengan fungsi utama infrastruktur tersebut sebagai jalur transportasi.
“Lokasi relokasi para pedagang kemungkinan tidak akan jauh dari tempat mereka berjualan sekarang. Dengan harapan keberadaan para pedagang dapat mempertahankan daya tarik wisata kawasan tersebut tanpa mengganggu fungsi utama flyover sebagai jalur transportasi,” kata Mahyeldi dalam keterangan, Minggu (8/6) dikutip rri.
Dari hasil kunjungan lapangan beberapa waktu lalu, Mahyeldi menyoroti bahwa banyak lapak berdiri di badan jalan jembatan, yang seharusnya hanya digunakan untuk kendaraan.
Menurutnya, keberadaan lapak-lapak tersebut tidak hanya ilegal, tetapi juga mengganggu lalu lintas dan membahayakan keselamatan.
“Selain ilegal, lapak yang berdiri di atas flyover dinilai bisa mengganggu lalu lintas dan membahayakan keselamatan baik bagi pedagang maupun pengguna jalan. Maka hal semacam itu harus ditertibkan,” ujarnya.
Relokasi pedagang di flyover Kelok Sembilan direncanakan akan dilakukan pada tahun ini atau paling lambat tahun depan.