Sumbarkita – Wali Kota Padang, Fadly Amran, menjadi pembicara dalam kuliah umum Dies Natalis ke-43 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) di Convention Hall Unand, Jumat (7/3). Di hadapan ratusan mahasiswa dan akademisi, ia memaparkan potensi budaya Kota Padang serta strategi pelestarian budaya di tengah modernisasi.
“Kota Padang memiliki kekayaan sejarah dan budaya luar biasa, dari peninggalan bunker Jepang, cagar budaya, etnis, hingga tradisi yang masih hidup di masyarakat. Ini harus kita lestarikan dan manfaatkan untuk kemajuan daerah,” ujarnya.
Fadly menyebutkan bahwa Kota Padang memiliki 76 cagar budaya, termasuk yang berstatus nasional, dan enam warisan budaya tak benda Indonesia, seperti tari balanse madam, gamad, rumah gadang kajang padati, serak gulo, limau baronggeng, dan saluang pauh.
“Kita tidak hanya memiliki legenda Malin Kundang, tapi juga kisah Syekh Gunung Pangilun, adat istiadat, seni, bahasa, serta permainan rakyat yang perlu terus diwariskan,” tuturnya.
Selain perlindungan budaya, Fadly menekankan pentingnya sinergi antarelemen masyarakat, terutama peran tungku tigo sajarangan, yang terdiri atas ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai.
“Regulasi yang jelas diperlukan agar lembaga adat ini bisa lebih berperan dalam pembangunan sosial dan budaya,” katanya.
Ia mengajak akademisi dan generasi muda untuk ikut serta dalam pelestarian budaya.
“Memajukan budaya bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Mari lestarikan budaya dan sejarah Kota Padang agar tetap hidup dan dikenal dunia,” ucapnya.