Sumbarkita – Dr Mohammad Djamil, bergelar Datuk Rangkayo Tuo adalah seorang pelopor kesehatan masyarakat sekaligus dokter asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai bawahan Gubernur Jenderal pada masa penjajahan Belanda.
Berikut kisah singkatnya yang dilansir dari berbagai sumber:
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Mohammad Djamil lahir di Kayu Tanam, 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, pada 23 November 1898 dan wafat pada 20 Juni 1962. Ayahnya bergelar Angku Kali seorang petani sekaligus qadi atau hakim nikah, sementara ibunya bernama Aminah.
Sejak kecil, Djamil mendapat pendidikan agama dari pamannya, Haji Mahmud Tuanku Hitam. Ia juga bersekolah di Europeesche Lagere School Padang Panjang dengan biaya pendidikan dari pamannya yang menjabat sebagai Kepala Stasiun Kayu Tanam, Mohammad Ali Sutan Sinaro. Djamil menyelesaikan pendidikan tersebut dalam waktu 6 tahun, setahun lebih cepat dari waktu normal.
Pada tahun 1912, ia lulus masuk ujian STOVIA di Batavia. Semasa kuliah, ia aktif dalam organisasi pemuda Jong Sumatranen Bond dan meraih gelar dokter Melayu (Indische Arts) pada 29 April 1921.
Awal Karier M Djamil
Setelah lulus dari STOVIA, Djamil diangkat sebagai asisten dosen Dr. De Langen untuk mengajar sekaligus melakukan penelitian kedokteran. Pada rentang tahun 1924-1927, Djamil telah berkali-kali berpindah tempat dan melakukan penelitian.
Selama itu juga, ia telah mendapat berbagai penghargaan, mulai dari pemerintah Hindia Belanda hingga Ratu Inggris, Ratu Wilhelmina. Dari salah satu penelitiannya, ia berkesempatan untuk melanjutkan studi doktoral di Belanda.