Sumbarkita – Populasi kerbau di Kabupaten Padang Pariaman mengalami penurunan setiap tahunnya. Pemerintah setempat mencatat faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah lambatnya reproduksi serta tingginya angka pemotongan saat perayaan Lebaran.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman, Zulkhailisman mengatakan bahwa tren penurunan populasi kerbau terus terjadi.
“Jika melihat data, populasi ternak kerbau setiap tahun menurun,” ujarnya kepada wartawan pada Minggu (16/2).
Pada 2007, populasi kerbau di daerah itu mencapai 17.800 ekor. Namun, jumlah tersebut terus berkurang hingga pada 2024 hanya tersisa 11.277 ekor. Dibandingkan tahun 2023 yang mencatat populasi 11.121 ekor, terjadi penurunan sebanyak 156 ekor dalam satu tahun terakhir.
Zulkhailisman menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi penurunan populasi adalah tingginya pemotongan kerbau saat lebaran serta proses reproduksi yang relatif lambat.
“Beternak kerbau lebih sulit dibandingkan sapi. Masa buntingnya mencapai satu tahun, dan tanda-tanda birahinya sulit terdeteksi,” ujarnya.
Selain itu, peternak juga menghadapi kendala dalam mencari kerbau jantan untuk dikawinkan dengan betina.