SUMBARKITA.ID — Resort kaum nudis yang disebut terbesar di dunia yang berlokasi di Perancis dilanda wabah virus Corona. Hampir 150 kaum nudis positif kena Corona setelah berlibur atau mengunjungi tempat itu, Cap d’Agde Naturist Village.
Di pantai selatan Perancis itu, memakai baju adalah opsional. Otoritas kesehatan lokal menyebut 95 orang yang berada di sana terpantau kena Corona. Kemudian 50 orang positif COVID-19 sepulang dari tempat itu. Angka penularan Corona pada kalangan turis di sana 4 kali lebih tinggi dibanding warga lokal yang tidak berkunjung.
Kadang dijuluki sebagai ‘Kota Bugil’, Cap d’Agde populer di kalangan wisatawan. Pada saat puncak musim liburan, seperti dikutip Sumbarkita dari CNN, area itu bisa dikunjungi sampai 40 ribu orang per hari.
Turis boleh tidak berpakaian di manapun, baik di restoran, pantai, atau di kapal. Bahkan di pantai, tidak berpakaian merupakan syarat di sana.
Di kala pandemi Corona saat ini, mereka sebenarnya juga diwajibkan memakai masker, demikian pula para karyawan. Akan tetapi sepertinya upaya itu belum cukup, terlebih sulit untuk menerapkan social distancing.
“Ada infeksi di mana-mana, jadi pesannya sama bagi setiap orang, pakai masker, cuci tangan dan lakukan social distancing, apakah Anda bugil atau tidak,” cetus Pierre Ricordeau dari otoritas kesehatan setempat. Mereka berencana akan lebih menegakkan peraturan tersebut.
Kaum nudis menjadi perhatian otoritas karena kadang tidak mematuhi protokol kesehatan. Beberapa waktu silam di Republik Ceko, kepolisian setempat memberi peringatan pada mereka lantaran banyak yang tidak memakai masker saat berwisata di timur Praha.
“Sayangnya, banyak warga berkumpul di kelompok besar dan sebagian tidak memakai masker. Saat polisi tiba, setiap orang setuju untuk respek pada regulasi pemerintah bahwa memakai masker di luar rumah adalah wajib,” demikian kata kepolisian Ceko.
“Warga diperbolehkan tidak berpakaian di lokasi yang ditentukan, namun mereka masih harus melindungi mulut mereka dan hanya berkumpul dalam jumlah yang patut,” tambah mereka soal pencegahan Corona. (*)