SUMBARKITA.ID — Desain istana negara di ibu kota baru nanti telah beredar di publik dan bikin heboh. Asosiasi arsitek hingga netizen melontarkan kritik keras terhadap desain yang dilengkapi Garuda berukuran besar itu.
Intinya mereka menilai desain tersebut tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca COVID-19 (new normal). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya buka suara menanggapi kehebohan tersebut.
Dikutip melalui akun Instagram resminya, @jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan tahun lalu Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru.
“Sejumlah usulan pun masuk. Salah satunya adalah pradesain Istana Negara karya seniman patung kenamaan Nyoman Nuarta ini. Usulan beliau sarat dengan filosofi lambang Burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” terang Jokowi dalam akun Instagram @jokowi, Jumat (2/4/2021).
Namun, Jokowi menegaskan, karya pematung Nyoman Nuarta itu masih pradesain, atau dengan kata lain masih usulan dan butuh masukan dari berbagai pihak.
“Usulan ini, sekali lagi, masih pada tahap pradesain. Karena itu, saya sangat mengharapkan masukan dari bapak, ibu, dan saudara-saudara semua tentang pradesain Istana Negara ini. Saya menginginkan Istana Negara tidak hanya dikenang sebagai tempat Presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, tapi juga mencerminkan kemajuan bangsa,” tutur Jokowi
“Dengan masukan-masukan itu nantinya, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengayaan pradesain menjadi basic desain Istana Negara,” sambungnya. (sk/dtc)