5.680 Warga Terdampak Banjir Setinggi Pinggang di Lakitan Tengah Pesisir Selatan
Sumbarkita — Banjir setinggi pinggang orang dewasa melanda empat kampung di Nagari Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, pada Senin (7/4) sejak Magrib. Hingga berita ini diturunkan, banjir tersebut belum surut.
Wali Nagari Lakitan Tengah, Sostem, mengatakan bahwa empat kampung yang direndam banjir itu ialah Pulai, Aia Kalam, Koto Lamo, dan Tanjung Durian. Ia mengatakan bahwa sekitar 5.680 warga terdampak banjir di empat kampung itu.
“Banjir terjadi akibat hujan deras yang turun sejak sore. Air mulai naik sejak Magrib. Hingga air terus naik. Rata-rata banjir setinggi pinggang orang dewasa. Banjir di Pulai di atas pinggang,” ujarnya.
Sostem menyebut bahwa warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi jika air terus naik. Ia mengatakan bahwa warga memindahkan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi saat banjir mulai tinggi.
Sostem menginformasikan bahwa Lakitan Tengah merupana daerah rawan banjir jika hujan turun dalam waktu yang lama. Ia menyebut bahwa hal itu terjadi karena nagari itu berada di dataran rendah dan merupakan daerah tumpuan air.
“Banjir di Aia Kalam diperparah dengan meluapanya air sungai karena memang Kampung itu berada dekat sungai. Di Pulai ada bandar tersiar setinggi tiga meter, yang meluap ketika hujan deras,” tuturnya.
Akibat seringnya daerah tersebut menjadi langganan banjir, kata Sostem, jalan aspal di Pulai hampir putus diterjang arus sungai. Ia menyebut bahwa jalan aspal di sana tersisa kurang satu meter.
Karena itu, Sostem meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan itu dan memasang tanggul di tebing sungai di pinggir jalan tersebut. Ia mengatakan bahwa jalan itu perlu segera diperbaiki karena merupakan penghubung Aia Kalam dan Tanjung Durian.
“Jalan hampir putus sejak 2024,” ucapnya.
Berdasarkan informasi dari video yang diperoleh Sumbarkita.id, beberapa warga di Aia Kalam sudah mengungsir ke tempat yang lebih tinggi. Dalam video itu sejumla warga berjalan melewati banjir dengan arus agak deras.