SUMBARKITA.ID – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker)ke daerah terisolir di Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota pada Minggu – Senin (10/11-7-2022). Dalam Kunker tersebut Mahyeldi memboyong 28 kepala OPD, agar bisa menelaah dan melihat langsung kondisi salah satu daerah yang belum memiliki sinyal, listrik dan infrastruk jalan yang layak ini.
Sepulang dari Kunker, Mahyeldi langsung menginstruksikan kepala OPD untuk menganggarkan Rp 8 Miliar untuk perbaikan jalan di Nagari galugua. Anggaran ini akan digelontorkan tahun 2022 ini juga, sekaligus dimulainya perbaikan jalan.
Dana Rp 8 M ini nantinya untuk memperbaiki ruas pada dua titik. Titik pertama di batas nagari Sialang dan Galugua. Jalan itu akan diaspal sepanjang 1,3 kilometer dengan lebar 6 meter.
“Kita mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait akses jalan yang buruk dan sulit dilewati di Galugua terutama saat musim hujan. Karena itu kita akan perbaiki secara bertahap,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Selasa (12/7/2022).
Dalam perjalanan ke Nagari Galugua, Mahyeldi merasakan bagaimana sulitnya masyarakat beraktivitas dengan kondisi jalan yang masih primitif ini. Kondisi sebagian jalan sepanjang delapan kilometer dari batas Nagari Sialang menuju pusat nagari Galugua serta Jorong Tanjung Jajaran memang sangat buruk. Perlu perbaikan serius.
Titik berikutnya menjelang pemukiman penduduk di Jorong Tanjung Jajaran, nagari Galugua. Akan dirabat beton sepanjang 800 meter dengan lebar 6 meter.
“Total pembangunan tahun ini sepanjang 2,1 kilometer dari panjang jalan 8 kilometer,” ujarnya.
Pada tahun 2023 juga direncanakan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk melanjutkan perbaikan jalan tersebut sehingga akhirnya bisa tuntas.
Selain itu, Mahyeldi juga meninjau perbatasan Jorong Tanjung Jajaran dengan Rokan Hulu, Riau yang dipisahkan sungai Batang Kampar.
“Kita menyeberang ke Riau untuk melihat perbandingan. Ternyata untuk akses jalan kita memang kalah. Ini akan kita benahi. Namun kita memiliki keunggulan yaitu dari segi pariwisata yang bisa menarik masyarakat Riau untuk datang,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, Pemprov Sumbar akan mengupayakan pembangunan jembatan melintasi sungai Batang Kampar sehingga akses masyarakat timbal balik akan semakin lancar dan perekonomian makin menggeliat.
Wali Nagari Galugua, Aidil Fitri mengatakan akses jalan yang buruk membuat harga barang di nagari itu melambung jauh lebih tinggi dari nagari tetangga Sialang.
“Harga semen saja sebagai contoh. Di Nagari Sialang sekitar Rp60 ribu, sampai di Galugua jadi Rp100 ribu, padahal jaraknya hanya 8 kilometer,” ujarnya.
Ia sangat berharap pemerintah kabupaten dan provinsi bahu membahu memperbaiki akses jalan di daerah itu, kalau perlu tembus hingga ke Riau agar perekonomian masyarakat meningkat. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha