SUMBARKITA.ID – Ratusan masyarakat Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), kembali menggelar aksi demo dan menuntut agar Wali Nagari Kambang Timur, Afri Yalmi, segera mundur dari jabatannya.
Ade Candra yang tergabung dalam peserta aksi mengatakan, warga mendesak wali nagari mundur dari jabatannya karena terkesan arogan dan bertindak semena-mena dalam menjalankan roda pemerintahan di Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang.
“Buktinya saya diberhentikan sebagai Kepala Kampung Koto Kandih tanpa ada kejelasan. Ada lima kepala kampung yang diberhentikannya secara sepihak, termasuk satu Kaur Nagari,” ujar Ade Candra dihubungi Sumbarkita.id, Senin (6/2/2023).
Ia menyebut, selama ini warga hanya diam saja melihat perangai wali nagari yang terkesan arogan dan tidak transparan dalam menjalankan roda pemerintahan di nagari setempat. Kekesalan warga kembali memuncak lantaran wali nagari tidak berupaya menunjukkan itikad baik untuk mencarikan solusi terkait persoalan yang sedang terjadi.
“Tadi ada sekitar 250 warga yang bergabung dalam aksi ini. Mereka berasal dari Kampung Koto Pulai, Pauah, Koto Kandi, Kapau, Gantiang, dan Tampuniak. Jika tuntutan kali ini tidak diindahkan juga, maka kami akan mendatangkan massa yang lebih besar lagi,” ucapnya lagi.
Lebih lanjut kata dia, Wali Nagari Kambang Timur, Afri Yalmi, melakukan pemotongan gaji perangkat Rp100 ribu setiap bulan tanpa koordinasi dengan perangkat. Begitupun penyaluran bantuan BLT lansia dan ketahanan pangan bibit ayam bagi keluarga penerima manfaat (KPM) juga tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Wali Nagari di Pesisir Selatan Ini Dituntut Mundur, Warga: Semena-mena Tak Transparan
“Padahal masing-masing KPM seharusnya menerima bantuan sebesar Rp3 juta. Namun realisasinya hanya sekitar Rp1,2 juta. Banyak warga yang kecewa karena tidak dibagikan sepenuhnya,” tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto membenarkan aksi warga tersebut. Ia mengatakan, tuntutan warga berawal dari pemberhentian salah seorang perangkat nagari oleh wali nagari setempat, hingga berujung kepada aksi warga.