Sumbarkita – Wali Kota Pariaman, Yota Balad bersama Wakil Wali Kota Mulyadi dan Direktur Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (Poltekpel Sumbar), Budi Rianto, melakukan peninjauan langsung ke fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU) sampah milik Pemerintah Kota Pariaman yang berlokasi di Desa Tungkal Utara, Kecamatan Pariaman Utara, Kamis (26/6).
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Yota Balad menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Ia menyebut PDU sampah sebagai bentuk nyata upaya Pemko Pariaman dalam menjadikan sampah sebagai sumber daya bernilai ekonomi.
“Fasilitas ini adalah bukti nyata komitmen kita terhadap lingkungan. Sampah bukan lagi sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber daya yang bernilai jika dikelola dengan baik. Kami targetkan pusat PDU ini sudah mulai beroperasi paling lambat Agustus 2025,” ujar Yota Balad.
Pusat Daur Ulang sampah Kota Pariaman dibangun melalui bantuan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Ditjen PSLB3) pada Tahun Anggaran 2021 di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Namun, sejak dibangun, fasilitas tersebut belum pernah dioperasikan.
Menurut Yota, kapasitas PDU mencapai 10 ton per hari dan dilengkapi dengan mesin pencacah untuk sampah organik dan non-organik, serta mesin pembuat kompos. Sementara itu, produksi sampah di Kota Pariaman saat ini mencapai 30 ton per hari.
“Kita akan lakukan kolaborasi untuk mengoptimalkan fasilitas ini sehingga persoalan sampah bisa kita atasi secara bertahap,” tambahnya.
Dukungan terhadap pengoperasian PDU juga datang dari Poltekpel Sumbar. Direktur Poltekpel, Budi Rianto, menyatakan kesiapan institusinya untuk berkolaborasi, termasuk melibatkan mahasiswa dan tim teknis dalam pengelolaan sampah.
“Sebagai institusi pendidikan di bawah Kementerian Perhubungan, kami memiliki kewajiban dalam pengabdian masyarakat dan penelitian. Kami siap mendukung, apalagi ini menyangkut persoalan lingkungan. Kami juga memiliki beberapa inovasi, seperti pengolahan sampah anorganik menjadi produk bernilai dan budidaya maggot untuk sampah organik,” jelas Budi.
Ia berharap sinergi antara Pemko Pariaman dan Poltekpel Sumbar dapat memberikan solusi konkret dalam pengelolaan sampah di daerah tersebut.
“Semoga kolaborasi ini berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Pariaman,” pungkasnya.