Sunbarkita — Wali Kota Padang, Fadly Amran, menjadi pembicara kunci dalam Simposium dan Workshop Nasional “Pulmonary Update 2025: Optimizing Lung Health and Breathe Easily”. Kegiatan itu digelar oleh Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) di The ZHM Premiere Hotel Padang, Sabtu (5/7).
Kegiatan yang bertema “Optimizing Lung Health and Breathe Easily” itu diadakan untuk memperkuat kapasitas tenaga medis, khususnya dalam penanganan masalah kesehatan paru.
Dalam paparannya yang berjudul “Peranan Pemerintah dalam Manajemen Kesehatan Paru Terkait Kebencanaan di Kota Padang”, Fadly menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem layanan kesehatan yang tangguh dan adaptif terhadap risiko bencana.
“Isu kesehatan paru masih menjadi tantangan besar, terlebih dalam konteks kebencanaan yang kerap terjadi di wilayah kita. Simposium dan workshop ini sangat strategis untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan kapasitas tenaga medis guna menciptakan layanan kesehatan yang responsif,” ujarnya.
Fadly memaparkan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan Pemerintah Kota Padang, dari mitigasi risiko, peningkatan kesiapsiagaan, hingga penguatan manajemen kesehatan terpadu demi menjadikan Padang sebagai kota yang sehat paru dan tangguh bencana.
“Seluruh upaya ini sejalan dengan visi kami menjadikan Padang sebagai Smart City dan Kota Sehat. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat,” tuturnya sembari membuka kegiatan.
Sementara itu, Wakil Dekan I FK Unand, Rauza Sukma Rita, mengatakan bahwa simposium dan lokakarya itu merupakan bagian dari komitmen FK Unand dalam mendukung peningkatan kompetensi tenaga medis di Indonesia.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran ilmiah, tapi juga wadah kolaborasi lintas sektor. Kami berharap para peserta mampu memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan layanan kesehatan, khususnya di bidang pulmonologi,” ucapnya.
Ketua Panitia Pulmonary Update 2025, Fenty Anggrainy, menyebut bahwa kegiatan itu merupakan edisi ke-11 sejak pertama kali digelar, dan telah berkembang menjadi salah satu forum ilmiah bergengsi di kalangan tenaga medis.
“Selain sesi pleno dan workshop, peserta juga mengikuti diskusi panel interaktif yang membahas perkembangan terkini dalam penanganan penyakit paru, inovasi terapi, serta tantangan kesehatan di tengah perubahan iklim dan potensi kebencanaan,” katanya.
Acara itu juga dihadiri oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang, Dovi Djanas, para akademisi, dokter spesialis paru, serta tenaga medis dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.