Sumbarkita – Seorang kurir jasa ekspedisi berinisial IS (27) menjadi korban kekerasan fisik sekaligus perampasan uang oleh penerima paket layanan pembayaran di tempat atau Cash on Delivery (COD). Insiden tersebut terjadi di Jalan Pramuka, Pamekasan, Jawa Timur.
Peristiwa bermula saat korban mengantarkan sebuah paket ke alamat pemesan atas nama Arif, yang biasa disapa Ayek. Saat itu, IS menyerahkan paket kepada istri pemesan di toko yang berlokasi di sisi utara jalan, bersamaan dengan penyerahan uang pembayaran COD senilai Rp1.589.235.
Namun, saat korban hendak meninggalkan lokasi, ia kembali dipanggil oleh pihak pemesan. Tanpa penjelasan yang memadai, pemesan tiba-tiba menuntut pengembalian uang dengan nada tinggi.
Saat IS mencoba memberi penjelasan bahwa proses pengembalian barang harus dilakukan melalui aplikasi, pelaku justru bertindak agresif.
“Saya belum sempat menjelaskan, tiba-tiba saya didorong hingga jatuh, lalu dicekik dari belakang menggunakan sikut. Saat saya masih tergeletak, uang COD yang baru saya terima langsung dirampas,” ungkap IS yang dilansir melalui Kompascom pada Rabu (2/6).
Korban juga mengaku sempat mengalami pendarahan di mulut akibat tindakan kekerasan tersebut. Ia menambahkan bahwa aksi pelaku sempat terekam oleh kamera yang biasa ia gunakan sebagai dokumentasi pengiriman barang, terutama jika terjadi komplain dari pelanggan.
“Saya hanya bertugas mengantar. Saya tidak tahu-menahu soal isi paket, apalagi kesesuaiannya. Tapi saya justru jadi sasaran kekerasan,” jelasnya.
Setelah kejadian, IS segera melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Pamekasan. Ia mengaku trauma atas insiden tersebut, dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum.
Kepala Seksi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto membenarkan adanya laporan terkait dugaan tindak kekerasan dan perampasan tersebut.
“Laporan sudah kami terima, dan saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan,” ujar AKP Sri.