Sumbarkita – Viral di media sosial curhatan seorang ibu yang terpaksa memindahkan sekolah anaknya dari salah satu pesantren di Canduang Kabupaten Agam. Keputusan diambil sang ibu lantaran dirinya resah dengan aksi bejat yang dilakukan oleh oknum guru pesantren tersebut kepada puluhan santri laki-laki.
“Nak..maafkan mama ya baru 3 minggu yang lalu mama bahagia nganterin kamu ke sini. Tapi hari ini mama jemput lagi kamu untuk meninggalkan tempat ini,” demikian Prima Lol**** memulai curhatnya di Facebook, dikutip Jumat (2/8).
Pemilik akun juga menyertakan foto anaknya yang menenteng travel bag saat meninggalkan lingkungan pesantren.
“Mama tau kamu sedih banget meninggalkan tempat ini. Hati mama juga lebih sedih. K amu senang dan bahagia menuntut ilmu di sini,” sambungnya.
Sang ibu bilang, dirinya tidak tenang meninggalkan putra kesayangannya di sekolah tersebut akibat peristiwa tragis yang belakangan terbongkar. Padahal, dia tahu persis bersekolah di pesantren tersebut merupakan impian anaknya yang bercita-cita menjadi ahli agama.
Awalnya, kata si ibu, dia sudah berusaha untuk menerima semua yang terjadi agar putranya tetap bertahan di pesantren tersebut.
“Tapi karena rasa sayang yang terlalu besar dan ketakutan yngg teramat dalam jika sesuatu terjadi padamu di sini, mama udah gak bisa menahannya lagi,” ujarnya.
Si ibu juga telah mengikhlaskan biaya yang telah dikeluarkan, sebab sang anak baru tiga minggu bersekolah di pesantren.
Di penutup curhatannya, pemilik akun menyebut bahwa mungkin bukan takdir anaknya menuntut ilmu di sana. Dia juga bilang bukan berarti tak percaya dengan penjagaan tuhan. Keputusan itu, lanjutnya, agar si anak terhindar dari lingkungan yang menurutnya sudah tidak aman.
“Tenang nak..terkadang apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut tuhan. Di manapun kamu sekolah takdirmu tidak akan berubah,” pungkasnya.
Postingan yang diunggah Prima Lol**** di Facebook pada Kamis (1/8) itu telah dikomentari puluhan orang.