Sumbarkita – Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Raja Faisal Manganju Sitorus, menilai Lapas Bukittinggi gagal melakukan pengawasan terhadap narapidana (napi) Lapas tersebut. Pernyataan itu disampaikan Raja setelah puluhan napi Lapas Bukittinggi pesta miras oplosan, tiga di antaranya tewas.
Raja mengecam keras dan menuntut tindakan tegas terhadap para pejabat atas tragedi di Lapas Bukittinggi.
“Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah kegagalan total pengawasan! Kepala Lapas dan Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Bukittinggi harus segera dicopot dari jabatannya. Tidak ada toleransi untuk pembiaran seperti ini,” kata Raja kepada wartawan pada Sabtu (3/5).
Menurutnya, kejadian ini mempermalukan sistem pemasyarakatan dan menunjukkan bahwa pengawasan di dalam lapas sangat lemah hingga peredaran miras bisa terjadi secara terang-terangan.
“Lapas seharusnya menjadi tempat pembinaan, bukan arena pesta miras hingga merenggut nyawa. Ini bentuk pengkhianatan terhadap mandat pemasyarakatan itu sendiri,” ujarnya.
Raja kemudian mendesak kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk turun tangan langsung, menyelidiki secara menyeluruh, dan menjatuhkan sanksi seberat-beratnya kepada pihak-pihak yang terbukti lalai atau bermain mata.
“Kita perlu bersih-bersih total di tubuh pemasyarakatan. Kalau tidak ada tindakan tegas sekarang, maka kejadian memalukan seperti ini akan terus berulang. Saya tegaskan: ini tidak bisa didiamkan!” tegasnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Herdianto, menjelaskan bahwa insiden keracunan itu bermula dari kegiatan kemandirian perseorangan pembuatan parfum di dalam lapas, yang melibatkan petugas dan warga binaan pada Rabu (30/4). Ia menyebut bahwa salah satu bahan baku parfum ialah alkohol 70 persen.