“Setelah kami marah baru mereka datang di hari ke-5. Pasca operasi 2 kali pihak sekolah tidak pernah datang untuk pengurusan biaya rumah sakit. Tetapi hanya bertanya kabar via WA dan minta bill lalu datang membesuk bawa teman sekelas beberapa hari setelah operasi ,” ujarnya.
S menjelaskan, sampai saat ini pihak sekolah hanya mengganti biaya 2 kali kontrol sebesar Rp 800 ribu. Menurutnya, itu tidak sebanding dengan apa yang dialami korban.
“Kami sudah memasukkan surat somasi melalui pengacara tetapi tidak dihiraukan pihak sekolah. Balasan somasinya hanya tentang kronologis kejadian dan diselesaikan secara kekeluargaan tetapi mereka tidak pernah ada itikad baik buat datang,” terangnya. ***