Padang – Seorang murid salah satu taman kanak-kanak (TK) yang berada di Jalan Belanti Padang mengalami kecelakaan saat mengikuti kelas Playground (bermain). Korban sebut saja Melati (5) mengalami patah dan retak pada tangan usai jatuh dari ketinggian 2 meter. Peristiwa itu terjadi pada 31 Juli 2023.
Korban telah dua kali menjalani operasi. Namun hingga saat ini kondisi tangan korban belum normal. Siku tangan korban belum bisa diluruskan dan ditekuk sempurna.
Orang tua korban inisial S menyampaikan, dirinya terpaksa melayangkan somasi ke pihak sekolah lantaran diduga lalai dan tidak mempunyai itikat baik.
S mengatakan, awalnya dia berharap anaknya bisa dijaga dengan baik di sekolah tersebut. Apalagi sekolah di TK tersebut ibarat mengambil kelas privat.
“Di sana sama seperti privat, kelas anak saya ada 5 murid dengan 2 guru. Biaya perbulan Rp 2,25 juta. Saya pikir anak saya akan terjaga dengan baik nyatanya tidak,” kata S, Jumat (29/9/2023).
Terkait kecelakaan yang menimpa anaknya, S menyesalkan tidak ada guru pendamping saat murid bermain di tempat ketinggian.
“Ketika saya cek CCTV saat kelas playground, ternyata tidak ada guru jaga. Setelah anak saya jatuh gurunya tidak panik, hanya melihat. Setelah agak lama baru diangkat, tapi tidak membawa anak saya ke rumah sakit tapi menunggu kami,” ujar S.
S menyebut kepala sekolah juga tidak punya itikat baik. Pasca kejadian, kepsek tidak pernah menemui keluarga korban untuk meminta maaf.