SUMBARKITA.ID — Salah satu jembatan penghubung antar kecamatan di Kampung Kurao, Nagari Sungai Liku Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir dengan Kampung Seberang Tarok Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) ambruk. Peristiwa ini diduga lantaran jembatan tersebut tak kuat menahan luapan arus sungai Batang Sungai Liku.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi tersebut.
“Ya, sudah kita lihat langsung ke lokasi. Sekarang menunggu arahan pimpinan untuk penanganannya,” katanya pada wartawan, Sabtu (11/3/2023).
Terpisah, Anggota DPRD daerah pemilihan setempat, Novermal menyebut, di sekitar lokasi jembatan penghubung yang ambruk itu, terdapat ribuan hektar kelapa sawit milik warga setempat.
“Berdasarkan hasil diskusi saya bersama sejumlah tokoh masyarakat dan wali nagari setempat, mereka berharap Pemkab Pesisir Selatan segera membangun jembatan darurat, dan selanjutnya memprogramkan pembangunan jembatan baru yang permanen sebagai penggantinya,” ujarnya.
Menurut Novermal, pembangunan jembatan tersebut dianggap penting dan mesti dijadikan skala prioritas pembangunan oleh pemerintah daerah. Sebab, di seberang sungai berdomisili sekitar 30 kepala keluarga (KK).
“Selain itu, jembatan ini merupakan akses utama bagi warga untuk mengangkut hasil panen sawit mereka yang luasnya mencapai ribuan hektar,” ucapnya lagi.
Novermal pun mengaku sudah menghubungi dinas PU dan BPBD Pesisir Selatan untuk mendukung percepatan pembangunan jembatan darurat, minimal kata dia, bisa dilewati kendaraan roda dua.
“Ya, Dinas PUTR mengatakan bakal meninjau jembatan tersebut dan membuat rencana pembangunan jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk tersebut. Namun karena keterbatasan anggaran, kepala dinas tidak berani menjanjikan bakal dikerjakan pada APBD perubahan 2023, melainkan akan diprioritaskan pada 2024,” ujarnya. ***