Sumbarkita – Data Indeks Desa Membangun (IDM) mencatat sebanyak 368 desa di Sumatera Barat (Sumbar) sudah berstatus mandiri, sedangkan 10 nagari masih berstatus desa tertinggal dari total jumlah 1.035 nagari/desa di Sumbar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut, desa tertinggal berkurang drastis pada 2024. Sedangkan jumlah nagari/desa berstatus mandiri di Sumbar meningkat signifikan dalam satu tahun terakhir.
Berdasarkan data IDM, pada 2023 dari 1.035 desa atau nagari di Sumbar sebanyak 25 unit masih berstatus tertinggal. Namun, pada 2024 menurun drastis yakni menjadi 10 desa.
Adapun jumlah desa mandiri dalam IDM 2023 tercatat hanya 226, meningkat pada 2024 menjadi 368. Sementara itu nagari/desa berstatus maju saat ini berjumlah 445, status berkembang sebanyak 212, dan berstatus tertinggal sebanyak 10 nagari/desa.
Pemerintah provinsi pun berupaya menargetkan 0 nagari/desa tertinggal di Sumbar.
“Kita terus mencari cara untuk mengintervensi nagari atau desa di Sumbar untuk segera naik status, dari tertinggal menjadi berkembang, berkembang menjadi maju, dan maju menjadi mandiri,” ujar Mahyeldi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) IDM Tahun 2024 Provinsi Sumbar beberapa waktu lalu.
Menurutnya, seluruh desa atau nagari di Sumbar memilik kapasitas dan potensi untuk maju dan mandiri. Hanya saja, perlu dilakukan pemetaan potensi serta pemanfaatan potensi-potensi itu secara terstruktur.
“Saat ini, Pemprov Sumbar saat ini tengah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) khusus untuk mengintervensi lebih jauh pembangunan di nagari atau desa,” pungkasnya.