Sumbarkita – Dalam Bedah Visi-Misi Calon Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Negeri Padang (UNP) pada Senin (7/10), pasangan calon Epyardi Asda dan Ekos Albar kembali memaparkan pandangan mereka mengenai pertanian berkelanjutan di Sumatera Barat.
Acara yang berlangsung di Ballroom Basko Hotel ini menghadirkan panelis salah satunya Dr. Ardinis Arbain, yang menantang para calon untuk merumuskan solusi terhadap ancaman defisit pangan akibat alih fungsi lahan.
Dr. Ardinis Arbain memulai diskusi dengan mengangkat isu penting mengenai alih fungsi lahan pertanian yang semakin mengkhawatirkan.
Ia menekankan bahwa peningkatan jumlah penduduk dan peralihan lahan pertanian menjadi infrastruktur dan pemukiman dapat memicu krisis pangan dalam jangka waktu sepuluh tahun ke depan.
“Penduduk terus bertambah, sementara sawah berkurang. Apa strategi ke depan untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang?” tanya Dr. Ardinis.
Menjawab pertanyaan tersebut, Epyardi Asda menyampaikan pandangannya bahwa modernisasi pertanian adalah kunci utama dalam mengatasi tantangan ini.
Ia menekankan pentingnya membina petani sejak awal, memperbaiki sistem irigasi, serta menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang modern untuk meningkatkan produktivitas lahan.
“Kita harus memodernisasi pertanian. Lahan-lahan yang masih terbengkalai harus dioptimalkan, termasuk dengan mencetak sawah-sawah baru. Di Solok, saya sudah memberikan satu ekskavator di setiap kecamatan untuk memudahkan pembangunan infrastruktur pertanian,” jelasnya.