Perlu kami tegaskan, pemberitaan ini bukan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Apapun yang terjadi, tindakan bunuh diri tidaklah dibenarkan. Jika Anda mengalami depresi atau permasalahan psikologi, segera konsultasikan masalah-masalah Anda untuk dibantu oleh psikolog, psikiater maupun klinik kesehatan mental.
Sumbarkita – Keluarga RM (19), siswi SMK yang bunuh diri di Pesisir Selatan, akan melaporkan pacar korban ke kepolisian karena menduga bahwa ada keterlibatan pacar dalam bunuh diri korban.
Ayah korban, UJ (54), mengatakan bahwa pihaknya menemukan percakapan korban dengan pacarnya lewat pesan WhatsApp. Dalam percakapan itu pihaknya mengetahui bahwa korban sedang hamil.
“Kami tidak percaya anak kami mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti itu. Pada malam sebelum anak kami bunuh diri, saya bepergian dengannya. Tidak ada gelagat aneh yang tampak padanya. Malam itu dia meminta saya untuk menyiapkan uang sekolah untuk bulan Februari,” tutur UJ pada Sabtu (18/1/2025).
UJ menolak isu yang mengatakan bahwa anaknya bunuh diri karena masalah orang tuanya sudah bercerai dan masing-masing sudah menikah lagi. Ia menduga kuat bahwa RM bunuh diri karena hamil. Pihaknya mengetahui hal itu berdasarkan percakapan terakhir RM dengan pacarnya lewat pesan WhatsApp.
“Pada malam kejadian, kakaknya mendengar dia menelepon dengan pacarnya sambil menangis. Kakaknya mengira itu hanya persoalan anak muda biasa. Dari temuan chat WhatsApp, ada indikasi pertengkaran serius antara RM dan pacarnya. Kami menduga kuat pertengkaran itulah yang mendorong dia untuk mengakhirinya hidupnya,” ucap UJ.
Dari percakapan WhatsApp antara korban dan pacarnya, kata UJ, diketahui bahwa RM sedang hamil. Ia menduga bahwa kehamilan RM itulah yang memicu pertengkaran RM dengan pacarnya.
UJ melihat dalam percakapan WhatsApp itu pacar korban menekannya untuk menggugurkan kandungannya. Menurut UJ, pacar korban menghindar saat korban meminta dinikahi dan menyelesaikan masalah mereka.