Bukittinggi – Informasi tentang pendaki yang menjadi korban karena terjebak di Marapi pasca gunung tersebut erupsi pada Minggu (3/12) sore masih simpang siur.
Di media sosial juga beredar berbagai video dan foto yang mengabarkan kondisi beberapa pendaki yang terjebak tersebut. Simpang siur informasi itu menimbulkan kebingunan di masyarakat
Bahkan, beberapa saat lalu beredar informasi seorang pendaki perempuan yang masih terjebak di Gunung Marapi dinyatakan meninggal dunia.
Kabar tersebut juga sempat diunggah oleh BPBD Bukittinggi di Instagram @bpbd.kotabukittinggi.
Namun Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri menyebut kebenaran informasi itu belum bisa dipastikan.
“Belum ada info pastinya, rekan BPBD Agam saat ini berposko di kantor Wali Nagari Batu Palano untuk evakuasi pendaki yang masih belum turun,” kata Zulhendri kepada wartawan.
Sementara itu, PLH Kepala Balai KSDA Sumbar, Dian Indriati mengatakan terdapat 70 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.
Jumlah tersebut diketahui berdasarkan yang tercantum di situs booking online.
Dian merinci, dari jumlah tersebut 54 pendaki masuk dari Batu Palano dan 16 dari Koto Baru.