World Federation for Mental Health (WFMH) menerangkan, proses pemilihan tema cukup selektif dan inklusif melalui pemungutan suara global. Pemungutan suara melibatkan anggota WFMH, pemangku kepentingan, dan pendukung dengan lebih dari 2000 peserta dari 116 negara. Tema ini terpilih untuk mencerminkan kesadaran akan kebutuhan yang mendesak.
Di Indonesia, peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan kampanye di media sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan mental, mengenali tanda-tanda gangguan mental, serta pentingnya mencari bantuan profesional.
Selain itu, banyak organisasi non-pemerintah dan komunitas yang aktif dalam memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. Mereka menyediakan layanan konseling, dukungan kelompok, dan program rehabilitasi untuk membantu individu pulih dan menjalani hidup yang lebih sehat.