Sumbarkita – Kebiasaan membuang sampah ke sungai menyebabkan Pantai Padang menjadi kotor dan menumpuk sampah. Alih-alih terseret jauh oleh arus ke laut, saat hujan deras sampah-sampah tersebut justru kembali terbawa oleh ombak ke pantai dan terdampar di daratan. Hal ini membuat pantai tidak indah dipandang karena sampah berserakan.
Fenomena ini terus berulang tanpa henti. Selama kebiasaan membuang sampah sembarangan masih terjadi, Pantai Padang akan tetap menjadi tempat akhir bagi sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta menyampaikan pihaknya harus membuka kubus apung di jalur sungai. Jika tidak dilepaskan, arus yang kuat bisa merusak kubus tersebut dan menghanyutkannya. Namun, dengan dilepasnya kubus apung, seluruh sampah yang tersangkut di sungai pun langsung mengalir ke laut.
“Ini dilema yang kami hadapi. Jika kubus apung tidak dilepas, arus sungai bisa merusaknya. Tetapi jika dilepas, sampah dari sungai langsung hanyut ke pantai,” katanya yang dilansir pada Jumat (4/4).
Bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri, Pantai Padang biasanya ramai oleh wisatawan, namun karena pada sehari sebelum lebaran Kota Padang diguyur hujan membuat sampah-sampah yang dibuang ke sungai berakhir di pantai. Sehingga, pasukan oranye harus bekerja ekstra untuk memastikan kebersihan pantai tetap terjaga demi kenyamanan pengunjung.
“Biasanya, dua hari setelah hujan deras, sampah dari laut akan mulai terdampar di pinggir pantai,” jelas Fadelan.
Ia mengungkapkan ombak mengembalikan sampah-sampah tersebut berangsur-angsur selama kurun waktu satu pekan. Selama durasi tersebut, petugas kebersihan harus bekerja ekstra keras untuk membersihkan pantai dan mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Air Dingin.