Sumbarkita – Rumah Gadang merupakan rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat (Sumbar). Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang erat kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat.
Ciri khas utama dari Rumah Gadang adalah atapnya yang melengkung ke atas menyerupai tanduk kerbau, yang dikenal dengan sebutan gonjong. Umumnya, rumah tradisional ini dibangun menggunakan material alami seperti kayu, bambu, dan ijuk. Namun, ada satu Rumah Gadang unik yang dibangun dengan fondasi beton, menjadikannya yang pertama di dunia.
Lokasi dan Sejarah Pembangunan
Rumah Gadang berbahan beton pertama di dunia ini terletak di Jorong Koto Malintang, Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Dari Kota Padang, lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam perjalanan dengan jarak sekitar 134 kilometer. Rumah Gadang ini didirikan oleh seorang tokoh ternama, Demang Ampek Angkek Tilatang, yang dikenal dengan nama Djaa Datoek Batoeah atau Datuk Batuah. Meskipun tahun pembangunannya tidak tercatat secara spesifik, diperkirakan rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1927.
Keunikan Rumah Gadang Berbahan Beton
Keberadaan Rumah Gadang ini menjadi bukti perkembangan arsitektur tradisional Minangkabau yang mulai beradaptasi dengan bahan bangunan modern. Berbeda dengan Rumah Gadang pada umumnya yang menggunakan kayu sebagai material utama, rumah ini justru dibangun dengan beton, menjadikannya sangat kokoh dan mampu bertahan lebih lama terhadap perubahan cuaca maupun bencana alam.
Lokasinya yang strategis di tepi jalan raya Pakan Kamih menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para pelintas yang ingin melihat keunikan bangunan ini secara langsung.