Sumbarkita – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat temuan sebanyak 5.051 barang milik penumpang yang tertinggal di berbagai stasiun dan rangkaian kereta api selama periode Januari hingga Mei 2025. Nilai estimasi seluruh barang yang ditemukan tersebut mencapai angka fantastis, yaitu sekitar Rp5,96 miliar.
Corporate Secretary PT KAI, Raden Apriyanto mengungkapkan bahwa temuan ini merupakan hasil dari peningkatan sistem pelaporan barang tertinggal serta kesigapan petugas di lapangan.
“Mayoritas barang yang tertinggal berupa gawai, laptop, tas berisi dokumen penting, hingga perhiasan. Bahkan beberapa kali ditemukan uang tunai dalam jumlah besar yang langsung kami amankan dan laporkan,” ungkapnya yang dikutip pada Sabtu (14/6).
Menurut Raden, tingginya jumlah barang tertinggal tidak hanya menunjukkan kelalaian penumpang, tetapi juga menandakan kepercayaan terhadap sistem keamanan dan kejujuran petugas KAI.
Barang-barang tersebut dikumpulkan, dicatat, dan disimpan di pos layanan pelanggan stasiun terdekat, sembari menunggu klaim dari pemilik yang sah.
Barang Paling Sering Tertinggal
Berdasarkan data internal, jenis barang yang paling banyak tertinggal adalah:
- Handphone dan charger – 28%
- Tas punggung dan koper – 24%
- Dompet dan kartu identitas – 17%
- Laptop dan gadget lainnya – 15%
- Barang pribadi lain (baju, mainan, hingga makanan) – 16%
Temuan paling mencengangkan, kata Raden, adalah sebuah koper berisi uang tunai lebih dari Rp100 juta yang tertinggal di salah satu gerbong kereta eksekutif. Setelah diverifikasi melalui CCTV dan bukti kepemilikan, koper tersebut berhasil dikembalikan kepada pemiliknya yang sempat panik dan hampir melaporkan kehilangan ke pihak kepolisian.
Cara Klaim dan Prosedur
PT KAI mengimbau para penumpang yang merasa kehilangan barang selama perjalanan atau di stasiun untuk segera melapor ke Customer Service atau menghubungi layanan resmi KAI melalui aplikasi Access by KAI.
Penumpang diminta menyertakan bukti kepemilikan dan ciri-ciri khusus barang agar proses verifikasi dapat berjalan lancar.
“Selama prosedur diikuti dengan baik, kami akan memprioritaskan pengembalian barang secepat mungkin. Kami memahami pentingnya barang-barang tersebut bagi penumpang,” tambah Raden.