Sumbarkita – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman mencatat produksi padi di pada tahun 2024 mencapai 185,9 ribu ton. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Irawati Febriani.
Ia menyampaikan bahwa produksi itu turun sekitar 35,7 ribu ton dari 221,6 ribu ton pada 2023, yang disebabkan oleh sejumlah faktor.
Irawati menyebutkan sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya produksi di daerah itu mulai dari kerusakan irigasi dan lahan sawah akibat bencana, serangan hama wereng, tikus dan kepinding tanah, serta keterbatasan pupuk hingga perawatan dari petani.
“Penurunan produksi itu disebabkan oleh sejumlah faktor dan kami tidak dapat berbuat banyak karena keterbatasan anggaran,” katanya yang dikutip pada Minggu (16/2).
Karena keterbatasan anggaran, lanjutnya, maka pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan itu.
“Kami hanya bisa mengimbau petani melakukan langkah agar tanaman padinya tidak diserang hama, mulai dari tidak menumpuk jerami dan melakukan penanaman serentak,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta petani untuk mengganti varietas padi secara bergilir yang tahan terhadap hama. Ia mengatakan salah satu varietas padi yang tahan terhadap hama yaitu Batang Piaman.