Keterangan siswa dalam es tersebut seperti rasa oli dan berbau menyengat.
“Teksturnya pun itu tidak seperti es kepal yang pada umumnya. Ini yang membuat mereka itu curiga dan mereka hanya mencoba itu. Baru satu teguk sudah ada reaksi,” ujarnya.
Sementara itu, dokter RSUD Padang Pariaman dr Ranti membeberkan murid yang di rumah sakit akan menjalani rawat inap atau observasi lebih lanjut.
“5 murid yang kami rawat hari ini akibat keracunan tersebut belum dibolehkan pulang karena akan diobservasi lagi atau dirawat inap untuk memastikan keadaannya baik-baik saja,” kata dr Ranti.
Sampai saat ini kata dokter Ranti, keadaan para murid sudah agak membaik namun masih perlu perawatan lebih lanjut.
“Malam ini mereka dirawat inap. Nah keluhan mereka rata-rata hampir sama mual pusing dan muntah usai meneguk es kepal itu,” katanya
Sementara itu, salah satu guru di sekolah itu membeberkan bahwa, pihaknya mendapatkan informasi dari murid bahwa jajanan es penyebab keracunan berbau minyak tanah.
“Kata para murid kami bahwa es kepal yang diminum itu berbau minyak tanah,” kata guru bidang studi Delvi Deli kepada Sumbarkita.
“Mereka mengeluhkan sakit perut mual dan muntah-muntah. Selain itu satu murid kami ada yang seperti lumpuh, kakinya tidak bisa digerakkan,” jelas Delvi.
Menurutnya, penjual es itu baru kali ini memasuki lingkungan sekolah, berjualan di luar pagar sekolah.
“Selama ini kata anak-anak belum pernah penjual es itu berada di sini. Ini pertama kali penjual itu ke sini,” bebernya.
Dia mengatakan, pihak dinas terkait telah mengambil sampel untuk diperiksa.
“Sampel es itu telah diambil untuk diperiksa apakah benar mengandung racun atau sebagainya ini yang masih kita tunggu,” ujarnya.