Sumbarkita – Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dari waktu ke waktu menyisakan sejarah perjalanan politik yang unik.
Selama dua periode kepemimpinan bupati dan wakil bupati periode 2015-2024, yakni pasangan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan dan pasangan Safaruddin Dt Bandaro Rajo-Rizki Kurniawan Nakasri, sama-sama tak sejalan.
Irfendi-Ferizal pecah kongsi belum sampai 3 bulan menjabat. Heboh daerah dibuatnya. Sementara Safaruddin-RKN tak sampai 6 bulan menjabat, juga mengalami keretakan hubungan.
Konflik bupati dan wakil bupati ini sudah jadi rahasia umum di Limapuluh Kota. Akibatnya, alur birokrasi di daerah tak berjalan baik. Pembangunan banyak yang tak jalan. Tidak adanya kepastian kepemimpinan.
Publik Limapuluh Kota sudah kecewa dengan pemimpin mereka. Ketidakpercayaan ini membuat gelombang perubahan tidak terbendung.
PPP Selalu Menang
Siapapun calon bupati dan wakil bupati Limapuluh Kota yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), selalu menang, berdasarkan catatan sejarah politik Limapuluh Kota.
Sebut saja masa mendiang Alis Marajo, Amri-Darwis Irfendi Arbi, Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan dan Safaruddin-RKN, semuanya diusung PPP.
Saat ini, PPP juga ikut mengusung calon bupati dan wakil bupati Deni Asra-Riko Febrianto dan berkoalisi dengan Partai Gerindra serta Partai Gelora.