Kasus ini terungkap bermula dari kecurigaan keluarga lantaran Iwan hilang tanpa kabar sejak mengikuti pendidikan. Selama lebih dari setahun, keluarga mengira Iwan telah menjadi pasukan khusus Marinir.
Karena tak kunjung menerima kepastian keberadaan Iwan, keluarga lalu melapor ke Komandan Posal Lahewa pada Senin (25/3/2024). Hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Serda Adan dibantu Alvin ternyata telah membunuh Iwan.
Korban ditusuk di bagian perut dengan menggunakan pisau sebanyak 3 atau 4 kali. Kemudian mayatnya dibuang di jurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan.
Tak hanya menghabisi nyawa Iwan, pelaku juga menguras harta keluarga korban selama setahun lebih kurun waktu 2022 hingga 2023.
Serda Adan menipu keluarga korban bahwa Iwan berhasil lolos TNI dan sedang menjalankan pendidikan hingga meminta uang tembusan kepada kelurga korban dengan dalih telah berhasil meluluskan Iwan. Kondisi Iwanpun baru diketahui keluarganya usai lebih dari satu tahun wafat.
“Serda AAM sempat menjanjikan keluarga korban bisa membantu untuk meloloskan tanpa tes dengan imbalan uang Rp 200 juta lebih,” sebutnya.