Padang – Sumatera Barat (Sumbar) diberitakan mendapatkan penghargaan berupa insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar Rp5.567.178.000 kategori percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Penghargaan tersebut disalurkan oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (18/09/2024).
Akan tetapi, data Badan Pusat Statistik (BPS) berkata lain. BPS mencatat angka kemiskinan ekstrem Sumbar justru naik.
Menurut data BPS, sebagaimana dikutip pada Minggu (22/9/2024), tingkat kemiskinan ekstrem Sumbar naik dari Maret 2023 ke Maret 2024 sebanyak 0,16 persen. Pada Maret 2023 tingkat kemiskinan ekstrem Sumbar sebanyak 0,41 persen, sedangkan pada Maret 2024 naik menjadi 0,57 persen.
Berdasarkan data BPS, dari sepuluh provinsi di Sumatera, hanya Sumbar dan Bangka Belitung yang tingkat kemiskinan ekstremnya naik. Tingkat kemiskinan ekstrem Bangka Belitung naik 0,05 persen, yaitu 0,24 persen pada Maret 2023 menjadi 0,29 pada Maret 2024. Artinya, dari dua provinsi di Sumatera yang tingkat kemiskinan ekstremnya naik, Sumbar paling tinggi kenaikannya.
Sementara itu, delapan provinsi lainnya di Sumatera, tingkat kemiskinan ekstremnya turun dari Maret 2023 ke Maret 2024. Tingkat kemiskinan ekstrem Aceh turun 0,88 persen dari 1,83 persen menjadi 0,95 persen; Sumatera Utara turun 0,24 persen dari 0,78 persen menjadi 0,54 persen; Riau turun 0,24 persen dari 0,67 persen menjadi 0,43 persen; Jambi turun 0,40 persen dari 0,81 persen menjadi 0,41 persen; Sumatera Selatan turun 0,70 persen dari 1,29 persen menjadi 0,59 persen; Bengkulu turun 1,39 persen dari 2,08 persen menjadi 0,69 persen; Lampung turun 0,42 persen dari 1,32 persen menjadi 0,90 persen; dan Kepulauan Riau turun 0,12 persen dari 0,34 persen menjadi 0,23 persen.
BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Sumbar meningkat 5,36 ribu orang. Pada Maret 2023 jumlah penduduk miskin di Sumbar 340,37 ribu orang, sedangkan pada Maret 2024 menjadi 345,73 ribu orang.
Menurut data BPS, penduduk miskin di Sumbar paling banyak di pedesaan daripada di perkotaan. Pada Maret 2023 jumlah penduduk miskin di pedesaan di Sumbar sebanyak 206,57 ribu orang, sedangkan pada Maret 2024 sebanyak 206,62 ribu orang. Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Sumbar di perkotaan pada Maret 2023 sebanyak 133,79 ribu orang, sementara pada Maret 2024 sebanyak 139,12 ribu orang.