SUMBARKITA.ID – Kasus HIV AIDS di Kota Bukittinggi dilaporkan meningkat. Pada 2022 ditemukan 63 kasus HIV dan 36 kasus AIDS di kota wisata tersebut. Sedangkan hingga Maret 2023, ditemukan 16 kasus HIV 6 AIDS.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza mengatakan jumlah tersebut meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data dari 2018, awalnya kasus cenderung menurun, tapi di 2022 lalu kembali meningkat,” kata Linda, Rabu (10/5/2023).
Ia merinci kasus tersebut yakni 75 kasus HIV dan 45 kasus AIDS pada 2018 dan 62 kasus HIV 41 kasus AIDS pada 2019.
Kemudian, pada 2020 terdapat 34 kasus HIV 19 AIDS. Sedangkan tahun 2021ditemukan 27 kasus HIV dan 16 kasus AIDS.
“Totalnya ada 278 kasus HIV dan 163 AIDS. Jika dihitung dari 2008, terdapat 1.064 kasus kumulatif ODHIV, jumlah ini membuat Bukittinggi berada pada peringkat dua jumlah kasus terbanyak di Sumbar,” kata Linda.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan HIV adalah virus yang jika tidak ditangani dengan serius maka dapat menimbulkan kematian.
Ia mengungkapkan, di Kota Bukittinggi berdasarkan data laporan kasus dari seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada, terdiri dari usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 34 kasus.