Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Sumbar, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Dinas Kesehatan Sumbar, Dinas Kesehatan Kota Padang, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Padang, dan Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Sumbar.
Srikurnia Yati mengatakan kesehatan mata pada anak sering tidak terdeteksi karena anak mungkin tidak menyadari ada hal yang salah pada mata mereka. Padahal, jika tidak diobati, kondisi tertentu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata anak.
“Kita setiap tahunnya di Dinas Kesehatan melalui jajaran dan puskesmas rutin mengadakan penjaringan ketajaman penglihatan. Bentuk kegiatannya berupa skrining. Kemudian kita berdiskusi UPTD BKIM bagaimana ke sekolah kita datangkan dokter spesialis mata. Alhamdulillah itu disambut baik, bahkan Perdami juga turun,” ungkap dia.
Ia melanjutkan, jika terdapat indikasi gangguan penglihatan baik pada anak-anak nantinya akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan sesuai yang direkomendasikan oleh dokter spesialis mata.
Ia mengimbau orang tua agar berperan aktif menjaga kesehatan mata anak, seperti membatasi penggunaan gadget dan memberikan nutrisi yang tepat.
“Kita tahu anak-anak kita tak lepas dari game. Kami himbau kepada orang tua, jangan biarkan anak terpapar sinar layar gadget terlalu lama. Juga cukupkan nutrisi untuk anak-anak, seperti konsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C,” tandasnya.