Padang Panjang – Guna mengetahui sebaran data stunting yang ada di Kota Padang Panjang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) gelar Diseminasi Hasil Pengukuran dan Publikasi Data Stunting di Hall Lantai III Balai Kota, Senin (9/9/2024).
Diseminasi ini merupakan aksi ke-7 dari 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang dilaksanakan Pemko. Enam aksi lainnya sudah dilakukan secara bertahap dan nanti akan ada aksi kedelapan.
Kegiatan dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra dan dihadiri Forkopimda, staf ahli, kepala OPD, Pj Ketua TP-PKK Kota, Sri Hidayani Sonny, camat, lurah, PKB, TPPS dan tim pendamping keluarga.
Sonny menyampaikan, hingga saat ini Padang Panjang sudah melakukan enam aksi untuk menurunkan angka stunting, dan saat ini sudah sampai aksi ketujuh. Namun masih perlu adanya evaluasi dan beberapa gebrakan lainnya untuk mengatasi permasalahan stunting, baik dari segi balita, ibu hamil dan gizi anak.
“Kita sudah sampai di tahap ini, namun secara data masih perlu dievaluasi lagi. Dari semua tahapan yang telah kita lakukan, baik itu dalam mendampingi calon pengantin, ibu hamil, gizi anak dan lainnya, usahakan setiap tahapan tercapai hingga 100 persen,” tegasnya.
Angka prevalensi stunting Padang Panjang cukup baik berdasarkan data e-PPBGM. Januari 2024 pada angka 13,71 persen, Agustus 2024 berada pada 10,57 persen. Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2021 angka stunting Padang Panjang 20 persen. Tahun 2022 pada angka 16,8 persen. Tahun 2023 pada 15,8 persen yang merupakan terendah ke-2 di Sumbar.