SUMBARKITA.ID — Apa hendak dikata, tanda-tanda kasus positif Corona di Sumatera Barat akan melandai belum juga terlihat. Penambahan kasus positif Corona di Sumbar justeru memasuki babak baru dengan masuknya Sumbar dalam jajaran 10 besar provinsi dengan penambahan kasus positif harian tertinggi di Indonesia.
Hari ini Kamis (24/9/2020), sebanyak 295 warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, kasus positif Corona ditemukan di seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini, dengan angka tertinggi berasal dari Kota Padang sebanyak 116 kasus baru.
“Di semua daerah, 19 kabupaten dan kota di Sumbar ditemukan kasus positif hari ini, kasus tertinggi di Kota Padang, yaitu 116 orang dan terendah di Kabupaten Pasaman, yaitu 2 orang,” ujar Jasman dikutip Sumbarkita.id dari rilis yang diterbitkan di situs resmi milik Pemprov Sumbar, Kamis (24/9/2020).
Berikut sebaran penambahan 295 kasus positif Kamis (24/9/2020):
- Kota Pariaman 8 orang
- Kota Sawahlunto 16 orang
- Kota Solok 8 orang
- Kota Payakumbuh 11 orang
- Kota Bukittinggi 11 orang
- Kota Padang Panjang 5 orang
- Kota Padang 116 orang
- Kabupaten Tanah Datar 6 orang
- Kabupaten Pasaman 2 orang
- Kabupaten Padang Pariaman 9 orang
- Kabupaten Solok Selatan 3 orang
- Kabupaten Dharmasraya 7 orang
- Kabupaten Sijunjung 13 orang
- Kabupaten Pesisir Selatan 33 orang
- Kabupaten Kep. Mentawai 3 orang
- Kabupaten Pasaman Barat 2 orang
- Kabupaten Limapuluh Kota 9 orang
- Kabupaten Agam 26 orang
- Kabupaten Solok 7 orang
Klaster Hotel Pangeran Beach
Diantara 116 warga Padang yang terkonfirmasi positif Corona hari ini, sebanyak 23 orang diantaranya merupakan karyawan Pangeran Beach Hotel dan satu orang pegawai Pengeran City.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat (Sumbar), Jasman Rizal membenarkan hal tersebut.
“Iya benar, ada 24 orang yang dinyatakan positif dari tes swab massal yang dilakukan pihak hotel beberapa hari lalu,” kata Jasman, Kamis (24/9/2020).
Jasman mengatakan pegawai hotel yang dinyatakan positif tersebut, bukanlah pegawai “frontliner” atau pegawai yang berhadapan langsung dengan pengunjung hotel.
Para pasien itu, lanjut Jasman, saat ini telah menjalani isolasi, baik isolasi mandiri maupun isolasi di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. (ag/sk)
KOMENTAR