SUMBARKITA.ID — Pandemi yang belum berakhir diikuti dengan beberapa pembatasan sosial mengakibatkan menurunnya pendapatan masyarakat. Faktor tersebut diantaranya disinyalir membuat perekonomian Sumatera Barat awal tahun 202 masih akan terasa berat.
Analisis tersebut dikemukakan oleh Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumbar, Hefinanur. Menurutnya, pada triwulan pertama 2021 pergerakan ekonomi di daerah yang mengandalkan APBD belum bisa berputar.
Pencairan anggaran di daerah membutuhkan waktu, sementara konsumsi masyarakat yang diharapkan bisa ikut berkontribusi, belum bisa bergerak baik karena daya beli masyarakat belum pulih.
Ditambahkannya, kemungkinan ekonomi di daerah berangsur bergerak pada triwulan 2, 3, dan puncaknya pada triwulan 4.
“Akan tetapi, di tahun 2021 ini, perekonomian daerah belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19,” sebutnya baru-baru ini.
Meskipun tahun ini perekonomian daerah belum bisa pulih karena pandemi masih terjadi, Namun Ia berharap tidak lagi terkontraksi atau minus.
Sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2020 ditutup dengan angka -1,60. Lalu, terjadi penambahan jumlah penduduk miskin mencapai 20,6 ribu orang. (ag/sk)