SUMBARKITA.ID — Pengungkapan kasus kekerasan seksual, termasuk terhadap anak di Polres Kota Pariaman cukup tinggi tiap tahunnya. Tiap bulan selalu ada laporan yang masuk ke Unit PPA Satreskrim Pariaman.
Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, AKP Muhammad Arvi mengatakan, tahun ini saja sudah masuk empat laporan pencabulan atau kekerasan seksual terhadap anak.
“Dari Januari 2023 hingga kini sudah empat kasus pencabulan yang kami tangani. Selama ini kasus pencabulan yang masuk cukup tinggi,” ungkap AKP M. Arvi, Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, dalam perkara ini, dari lima kategori pelaku cabul, empat adalah orang terdekat korban. Sedangkan untuk jumlah korban sendiri lebih banyak dari jumlah pelaku.
Pada beberapa kasus, jika pelakunya satu orang, jumlah korbannya kadang lebih dari satu.
“Nah terbukti lagi bahwa pelaku orang terdekat sebagai pelaku cabul sedang kami tangani hari ini. Saat ini ada seorang mamak atau paman yang telah mencabuli dan menyetubuhi kemenakan sendiri sebanyak enam kali,” jelas AKP Arvi.
Sementara itu, Direktur Women Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan Rahmi Mery Yenti mengatakan, kasus cabul menonjol bukan hanya di Pariaman saja melainkan hampir di seluruh wilayah Sumbar.
“Memang, kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat. Persoalan itu tidak hanya di Pariaman saja, itu terjadi diseluruh wilayah Kabupaten/kota di Sumbar,” ungkap Meri Yenti kepada Sumbarkita.id.
Dijelaskannya, kasus pencabulan anak yang diungkap tahun 2022 ini mayoritas terjadi di tahun 2020 dan 2021. Kemudian para pelakunya ditangkap pihak berwajib atau diproses secara hukum di tahun 2022.
“Menyoal itu semua banyak harapan kita tertuang kepada orang tua agar mewanti-wanti agar anak tidak menjadi korban kekerasan seksual,” katanya. ***